Berita terkait Program Inovasi dan Pusat Unggulan Universitas
Energy Bar Nanocurcumin, Energy Booster bagi Atlet
Ergogenic aids merupakan segala bentuk substansi atau fenomena yang dapat meningkatkan performa dalam olahraga. Dewasa ini banyak sekali jenis ergogenic aids yang telah digunakan, beberapa diantaranya adalah: suplemen nutrisi seperti asam amino, rekayasa fisiologi seperti doping darah, rekayasa latihan, modifikasi alat, dan bahkan sampai dengan penggunaan obat-obatan atau hormon dalam dosis tertentu. Namun, beragam variasi ergogenic aids tersebut apabila dilihat dari segi pemanfaatannya sangatlah terbatas dan bahkan bisa mengakibatkan penurunan kualitas performa (ergolytics) dalam berolahraga. Kunyit (Turmeric) merupakan tanaman hortikultura yang banyak dijumpai di wilayah Asia Tenggara dan sekitarnya. Salah satu produk dari Curcuma longa, sebuah rizoma yang menyerupai rumput (rhizomatous herbaceous) yang merupakan keluarga dari ginger yakni famili Zingiberaceae. Pemanfaatan kunyit dalam hal ini curcumin yang merupakan salah kandungan utama kunyit, sebagai ergogenic aids, dibuktikan melalui beberapa penelitian. Penelitian tersebut diantaranya oleh: Ray Hamidie, dkk. (2015) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa kombinasi antara pemberian curcumin dan latihan daya tahan berpotensi untuk mempercepat biogenesis pada mitokondria yang berada di dalam otot rangka dengan cara meningkatkan level cAMP (cyclic adenosine monophosphate). Lalu selanjutnya, Takahashi, dkk. (2014) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa pemberian kunyit (curcumin) dapat mengurangi latihan-berimbas tekanan oksidatif dengan cara meningkatkan kapasitas antioksidan darah. Dari kedua penelitian di atas, bisa kita tarik kesimpulan bahwa kunyit berpengaruh terhadap kemampuan fisiologis tubuh dalam berolahraga. Penggunaan energi gel sebagai makanan tambahan (sport supplement) sudah banyak dipergunakan untuk tujuan mensuplai energi secara instan dalam hal ini karbohidrat tetapi penambahan kandungan kunyit dalam energi bars belum pernah dilakukan. Tujuan invensi ini adalah menciptakan suatu sport supplement berbahan baku kunyit yang dapat meningkatkan performa pelaku olahraga. Salah satu kelemahan dari kunyit adalah daya serap dan daya larut yang rendah sehingga sulit untuk dicerna oleh sistem pencernaan tubuh. Teknologi nanocurcumin adalah sebuah teknologi yang memodifikasi partikel kunyit dan merubahnya menjadi nanopartikel dan meningkatkan daya larut dan absorsi dan distribusi / pengangkutan di dalam tubuh. Produk energy bars berbahan baku nanocurcumin adalah yang pertama yang dibuat di dunia dan mudah dikonsumsi bahkan tanpa menghentikan olahraga dan mem boosting energy secara instant atau pun meningkatkan sel penyedia energi / mitokondria otot untuk aktivitas fisik. Inventornya adalah dr. Hamidie Ronald D. Ray, Ph.D., adalah seorang dosen dan peneliti di UPI yang mempunyai fokus penelitian di bidang Physiology exercise/sport medicine. Beliau pernah mendapatkan penghargaan dosen berprestasi bidang science di UPI dan mendapatkan dana hibah penelitian khususnya dari Ripro LPDP untuk mngembangkan suplement olahraga berbahan baku nanocurcumin. Selain itu ketua penelitian juga meneliti berbagai bahan asli indonesia seperti moringa, madu kelulut dll untuk peningkatan performa pelaku olahraga khususnya atlet.